Kamis, 01 Januari 2015

LAPORAN PRAKTIKUM KLIMATOLOGI PENGENALAN ALAT-ALAT KLIMATOLOGI

LAPORAN PRATIKUM KLIMATOLOGI
ACARA 1
PENGENALAN ALAT STASIUN KLIMATOLOGI




OLEH :
Nama                             : Harni Suci Utami
NPM                    : E1B013098
Ko-ass                  : Sari Yulia Kartika Hasibuan
             (E1J011097)
Prodi                    : Kehutanan
Shift                     : Kamis, Jam 08.00 Wib
Kelompok            : -
Dosen                  : Dr. Ir Syafrin Tiaif, M.Sc


PROGRAM STUDI KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2014





BAB I
PENDAHULUAN
1.1   Latar belakang
Klimatologi pertanian merupakan suatu cabang ilmu pengetahuan tentang hubungan antara keadaan cuaca dan problema-problema khusus kegiatan pertanian, terutama membahas pengaruh perubahan cuaca dalam jangka pendek.Pengamatan dan penelaahan ditekankan pada data unsur cuaca mikro yakni keadaan dari lapisan atmosfer permukaan bumi kira-kira setinggi tanaman atau obyek pertanian tertentu yang bersangkutan.Selain itu dalam hubungan yang luas, klimatologi pertanian mencakup pula lama musim pertanian, hubungan antara laju pertumbuhan tanaman atau hasil panen dengan faktor atau unsur-unsur cuaca dari pengamatan jangka panjang.
Untuk menentukan iklim suatu tempat atau daerah diperlukan data cuaca yang telah terkumpul lama (10-30 tahun)yang didapatkan dari hasil pengukuran cuaca dengan alat ukur yang khusus atau instrumentasi klimatologi. Alat‑alat yang digunakan harus tahan lama dari pengaruh‑pengaruh buruk cuaca untuk dapat setiap waktu mengukur perubahan cuaca.Alat dibuat sedemikian rupa agar hasil pengukuran tidak berubah ketelitiannya.Pemeliharaan alat yang baik membawa keuntungan pemakaian lebih lama.
Pemasangan alat di tempat terbuka memerlukan persyaratan tertentu agar tidak salah ukur, harus difikirkan tentang halangan dari bangunan‑bangunan ataupun pohon‑pohon di dekat alat.Agar data yang diperoleh dapat dibandingkan, kemudian perbedaan data yang didapat bukanlah akibat kesalahan prosedur, tetapi betul‑betul akibat iklimnya yang berbeda. Berdasakan hal tersebut perlunya adanya pengetahuan mengenai alat-alat klimatologi tersebut, baik dari kegunaan atau fungsinya dan cara menggunakannya.
Pengetahuan akan Agriklimatologi sangat dibutuhkan guna menunjang kemampuan praktikan dalam melakukan kegiatan pertanian. Pada praktikum ini dibahas tentang pengenalan alat pengukuran lama penyinaran matahari dan suhu udara serta suhu tanah.
Di bidang meteorologi dan klimatologi pertanian, data tentang lama penyinaran sinar matahari sangat penting.Pengukuran dilakukan terhadap cahaya surya yang sampai ke permukaan bumi.Ada beberapa alat yang biasa digunakan dalam melakukan pengukuran penyinaran matahari ini diantaranya Tipe Campbel Stokes, Tipe Jordan, Tipe Martin dan Tipe Foster.
Sedangkan pada pengukuran suhu udara hal ini berhubungan langsung dengan manusia dan kehidupannya dan penting untuk dipelajari dan dipahami.Ada beberapa jenis termometer (alat pengukur suhu) diantaranya Termometer maksimum, termometer minimum, termometer bola basah dan kering, hygrometer dan alat klimatologi lainnya.
Seringnya terjadi kesalahan dalam pendataan hasil klimatologi, menjadikan pentingnya pengetahuan tentang klimatologi dalam hal ini di bidang pertanian. Oleh sebab itu di adakannya praktikum agroklimatologi ini.

1.2   Tujuan Percobaan
1.     Praktikan dapat mengenal alat-alat klimatologi
2.     Praktikan dapat mengetahui nama serta cara penggunaan alat-alat klimatologi





BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada pengamatan keadaan atmosfer kita di stasiun cuaca atau stasiun meteorologi digunakan beberapa alat yang mempunyai sifat-sifat yang hampir sama dengan alat-alat ilmiah lainnya yang digunakan untuk penelitian di dalam laboratorium, misalnya bersifat peka dan teliti. Perbedaannya terletak pada penempatannya dan para pemakainya. Alat-alat laboratorium umumnya dipakai pada ruang tertutup, terlindung dari hujan dan debu-debu, angin dan lain sebagainya serta digunakan oleh observer. Dengan demikian sifat alat-alat meteorologi disesuaikan dengan tempat pemasangannya dan para petugas yang menggunakan (Anonim, 2008)
Pada proses pengamatan keadaan amosfer kita ini, digunakan beberapa alat. Sebelum ditemukan satelit meteorologi, satu-satunya cara untuk mendapatkan gambaran menyeluruh mengenai keadaan atmosfer adalah dengan memasukkan keadaan yang diamati pada stasiun cuaca di seluruh dunia ke dalam peta cuaca (Neiburger, 1982).
Adapun alat-alat meteorologi yang ada di Stasiun Meteorologi Pertanian diantaranya alat pengukur curah hujan (Ombrometer), Alat pengukur kelembaban relatif  udara (Hygrometer), alat pengukur suhu udara (Termometer Biasa, Termometer Maksimum, Termometer Minimum, dan Termometer Maximum-Minimumalat pengukur suhu air (Termometer Maksimum-Minimum Permukaan Air), alat pengukur panjang penyinaran matahari (Solarimeter tipe Combell Stokes), alat pengukur suhu tanah (Termometer Tanah), dan alat pengukur kecepatan angin (Anemometer) dan masih banyak yang lainnya (Prawirowardoyo,1996).
Stasiun meteorologi mengadakan contoh penginderaan setiap 30 detik dan mengirimkan kutipan statistik (sebagai contoh, rata-rata dan maksimum). Untuk yang keras menyimpan modul-modul setiap 15 menit. Hal ini dapat menghasilkan kira-kira 20 nilai dari hasil rekaman untuk penyimpanan akhir disetiap interval keluaran. Ukuran utama dibuat di stasiun meteorologi danau vida, pemakaian alat untuk temperatur udara, kelembaban relatif, temperatur tanah (Fontain, 2002).
Hasil yang didapat setelah dilakukannya suatu pengamatan di stasiun cuaca atau stasiun meteorologi yakni data-data mengenai iklim. Di indonesia, berdasarkan ketersediaan data iklim yang ada di sistem database Balitklimat, hanya ada 166 dari 2.679 stasiun yang menangani data iklim. Umumnya hanya data curah hujan dan suhu udara, sehingga walaupun metode Penman merupakan yang terbaik, metode Blaney Criddle akan lebih banyak dipilih karena hanya memerlukan data suhu udara yang relatif mudah didapatkan (Runtunuwu et.al., 2008).
Prakiraan cuaca baik harian maupun prakiraan musim, mempunyai arti penting dan banyak dimanfaatkan dalam bidang pertanian. Prakiraan cuaca 24 jam yang dilakukan oleh BMG, mempunyai arti dalam kegiatan harian misalnya untuk pelaksanaan pemupukan dan pemberantasan hama. Misalnya pemupukan dan penyemprotan hama perlu dilakukan pada pagi hari atau ditunda jika menurut prakiraan sore hari akan hujan lebat. Prakiraan permulaan musim hujan mempunyai arti penting dalam menentukan saat tanam di suatu wilayah. Jadi, bidang pertanian ini memanfaatkan informasi tentang cuaca dan iklim mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaannya (Setiawan, 2003).






BAB III
METEDOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilakukan untuk pengenalan alat-alat pengukur klimatologi di lakukan di Universitas Bengkulu, dilaksanakan pada hari Kamis, 27 November 2014 pada pukul 08.00 WIB.

3.2 Alat dan Bahan
ü Campbell Stockes
ü Termometer Max-Min
ü Termometer suhu biasa
ü Termometer suhu tanah
ü Kertas Pias
ü Anemometer
ü Hygrometer
ü Meteran Kayu
ü Termometer Bola Basah dan Bola Kering
ü Ombrometer

3.3 Cara Kerja
·        Ko-Ass memperkenalkan beberapa alat stasiun klimatologi
·        Ko-Ass menjelaskan fungsi dan cara kerja alat klimatologi
·        Praktikan membuat laporan sementara





BAB IV
PEMBAHASAN DAN JAWABAN

4.1 Hasil Pengamatan
Alat-alat Klimatologi yang diamati, antara lain :
A.   PENGUKUR RADIASI SURYA
1.     Campbell Stockes
Alat ini terdiri dari dua bagian utama yaitu bola kaca kristal dan kerangka besi penyangga. Bola kristal ini berfungsi sebagai lensa pengumpul cahaya sedangkan kerangka besi selain untuk menyagga bola kristal juga berfungsi sebagai penempatan kertas pias. Alat ini biasanya diletakkan dia atas dudukan bertiang setinggi 120cm dari permukaan tanah.

2.     Kertas Pias
Kertas pias merupakan alat pencatat lamanya waktu intesitas cahaya matahari yag terpancar. Lamanya Penyinaran matahari dicatat dnegan jalan memusatkan sinar matahari melalui bola kristal hingga fokus matahari tersebut tepat mengenai kertas pias yang khusus sehingga meninggalkan jejak pias pada kertas.
Kertas pias ini dibagi menjadi tiga, antara lain :
·        Kertas Pias Lurus adalah alat pencatat intensitas cahaya matahari pada awal bulan Maret  sampai pertengahan April.
·        Kertas Pias Pendek adalah ala pencatat instensitas cahaya matahari pada pertengahaan Oktober sampai akhir Februari.
·        Kertas Pias Panjang adalah alat pencatat intensitas cahaya matahari pada pertengahan April – akhir Agustus.

B.   PENGUKUR SUHU
1.     Termometer Suhu Biasa
Digunakan untuk mengukur suhu udara sesuai dengan naik turunnya cairan atau perubahan sensor logam yang ada pada tabung termometer yang dapat dibaca suhunya.

2.     Termometer Maksimum dan Minimum
Termometer Maksimum  :
Ciri khas dari termometer ini adalah terdapat penyempitan pada pipa kapiler di dekat resevoir. Air raksa dapat melalui bagian yang sempit ini pada suhu naik dan pada suhu turun air raksa tetap berada pada posisi sama dengan posisi suhu tertinggi. Air raksa dapat dikembalikan ke resevoir dengan perlakukan khusus(Diayun-ayunkan) Termometer maksimum ini diletakkan pada posisi hampir mendatar agar mudah terjadi pemuaian, pengamatan sekali dalam 24 jam.

Termometer Minimum :
     Termometer ini berguna untuk mengukur suhu udara ekstrim rendah. Zat cair dalam kapiler gelas adalah alkohol yang bening. Pada bagian ujung atas alkohol yang memuai atau menyurut terdapat indeks. Indeks ini hanya dapat didorong kebawah pada suhu rendah oleh tegangan permukaan bagian ujung kapiler alkohol. Bila suhu naik alkohol memuai, indeks tetap menunjukkan posisi suhu rendah.
     Prinsip kerja termometer minimum adalah dengan cara menggunakan sebuah penghalang pada pipa alkohol, sehingga apabila suhu menurun akan menyebabkan indeks ikut tertarik kebawah namun bilasuhu meningkat maka indeks tetap pada posisi dibawah selain itu peletakan thermometer.

3.     Termometer Tanah
Termometer tanah adalah sebuah termometer yang khusus di rancang untuk megukur suhu tanah. Alat ini  berguna pada perencanaan penanaman dan juga di gunakan oleh para ilmuan iklim, suhu tananh dapat memberika informasi yang bermnfaat terutama pemetaan dari waktu ke waktu. Ciri-ciri dari termometer ini adalah pada bagian skala dilengkungkan, namun ada juga yang tidak dilengkungkan. Hal ini di buat untuk memudahkan dalam pembacaan skala. Pengukuran suhu tanah lebih teliti dari suhu udara.

4.     Termometer Bola Basah dan Bola Kering
Termometer ini terdiri dari dua buah thermometer air raksa, yaitu :
§  Thermometer Bola Kering : tabung air raksa dibiarkan kering sehingga akan mengukur suhu udara sebenarnya.
§  Thermometer Bola Basah  : tabung air raksa dibasahi agar  suhu yang terukur adalah suhu saturasi/ titik jenuh, yaitu; suhu yang diperlukan agar uap air dapat berkondensasi.

5.     Termograph
Alat ini mencatat otomatis temperatur sebagai fungsi waktu. Thermograph ini adalah logam panjang yang terdiri dari 2 bagian, kuningan dan invar.
Bentuk bimetal merupakan spiral. Terpasang pada sumbu horizontal dan diluar kotak Thermograph. Satu ujung bimetal dipasang pada kotak dengan sekrup penyetel halus, sehingga letak pena dapat diatur. Ujung lain dihubungkan ketangkai pena melalui sumbu horizontal sehingga dapat menimbulkan track/ rekaman pada kertas pias yang berputar 24 jam per rotasi. Jika temperatur naik, ujung bimetal menggerakkan tangkai pena keatas, dan sebaliknya. Sebelum dipakai, thermograph harus dikalibrasi terlebih dahulu. Alat ini harus ditempatkan dalam sangkar apabila dipakai untuk mengukur atmospher.
C.   PENGUKUR KELEMBABAN
1.     Hygrometer
Hygrometer adalah sejenis alat untuk mengukur tingkat kelembaban pada suatu tempat. Biasanya alat ini ditempatkan di dalam bekas (container) penyimpanan barang yang memerlukan tahap kelembapan yang terjaga seperti dry box penyimpanan kamera. Kelembaban yang rendah akan mencegah pertumbuhan jamur yang menjadi musuh pada peralatan tersebut. Hygrometer rambut menunjukkan perubahan dimensi jika kelembaban udara berubah-ubah. Perubahan dimensi dapat dipakai sebagai indikasi kelembaban nisbi udara. Hygrometer rambut ada yang bersifat non recording dan recording (Hygrograph). Rambut merupakan sensor dari alat ini.

2.     Evaporimeter
Evaporimeter panci terbuka digunakan untuk mengukur evaporasi. Makin luas permukaan panci, makin representatif atau makin mendekati penguapan yang sebenarnya terjadi pada permukaan danau, waduk, sungai dan lain-lainnya.


D.   PENGUKUR KECEPATAN ANGIN
1.     Anemometer
Pergerakan udara atau angin umumnya diukur dengan alat cup counter anemometer, yang didalamnya terdapat dua sensor, yaitu: cuppropeller sensor untuk kecepatan angin dan  vane/ weather cock sensor untuk arah angin. Untuk pengamatan angin permukaan, Anemometer dipasang dengan ketinggian 10 meter dan berada di tempat terbuka yang memiliki jarak dari penghalang sejauh 10 kali dari tinggi penghalang (pohon, gedung atau sesuatu yang menjulang tinggi).

Tiang anemometer dipasang menggunakan 3 buah labrang/ kawat penahan tiang, dimana salah satu kawat/labrang berada pada arah utara dari tiang anemometer dan antar labrang membentuk sudut 1200. Pemasangan penangkal petir pada tiang anemometer merupakan faktor terpenting terutama untuk daerah rawan petir. Hal ini mengingat tiang anemometer memiliki ketinggian 10 meter dengan ujung-ujung runcing yang membuatnya rawan terhadap sambaran petir.





E.    PENGUKUR CURAH HUJAN
1.     Ombrometer
Alat ini berfungsi sebagai pengukur serta penampung curah hujan dalam satu hari. Alat di tempatkan dilapangan terbuka dengan jarak terhadap pohon atau bangunan terdekat sekurang-kurangnya sama dengan tinggi pohon atau bangunan tersebut. Permukaan mulut corong harus benar-benar horizontal dan di pasang pada ketinggian 120 cm dari permukaan tanah , dan luas permukaan 100 cm2.

F.    PENGUKUR TINGGI/PANJANG
1.     Meteran Kayu

Meteran kayu merupakan alat pengukur tinggi atau panjang suatujarak apabila kita ingin mengukur  menggunakan alat dengan ketinggian tertentu.



G.   ALAT PENGUKUR CUACA
1.AWS (Automatic Weather Station)
AWS merupakan singkatan dari Automatic Weather Station atau alat pengukur cuaca otomatis. Sesuai dengan namanya AWS akan mengukur cuaca secara otomatis. AWS dapat mengukur curah hujan, laju angin, dan lain sebagainya. AWS dapat mempermudah manusia dalam pengamatan terhadap cuaca. Akan tetapi harganya yang masih relatif mahal membuat kalangan tertentu manjadi  sulit  untuk memperolehnya. Oleh  karena  itu  stasiun  cuaca  otomatis  yang murah, akurat dan mudah dioperasikan menjadi pilihan dimasa-masa sekarang ini.
Dengan kemajuan teknologi di bidang mikroprosesor, memungkinkan manusia untuk melakukan sesuatu yang rumit dan kompleks. Mikrokontroler sebagai aplikasi mikroprosesor dalam sistem kendali, pun mengalami perkembangan yang pesat. Mikrokontroler kini  telah banyak diaplikasikan dalam berbagai bidang kehidupan.
Keberadaan  mikrokontroler  telah  mendukung  perkembangan  peralatan  di  bidang instrumentasi yang  juga didorong dengan munculnya piranti sensor digital yang akurat dan mudah digunakan. Kemajuan teknologi di bidang komunikasi wireless juga telah memberikan banyak kemudahan dalam sistem penginderaan jauh (remote sensing). Ukurannya yang kecil dan cakupan areanya yang  luas menjadikan pilihan yang  tepat untuk membangun berbagai macam aplikasi di bidang telemetri.






BAB V
PENUTUP
5.1            Kesimpulan
Terdapat banyak alat dalam mengukur unsur cuaca /iklim yakni compbell stokes, termometer dan termograf, hygrometer, anemometer, evaporimeter, ombrometer dan lain-lainnya.
Setiap peralatan unsur iklim/cuaca memiliki cara kerja yang berbeda-beda sesuai dengan fungsi masing-masing alat ukur dengan tata letaknya. Pemasangan alat ukur umumnya dilakukan/dipasang di tempat terbuka. Cara kerja tiap alat ukur akan menghasilkan data pencatatan yang akurat, bila penggunaannya dilakukan dengan baik dan benar tanpa kesalahan.
Cara pengamatan peralatan ukur unsur iklim/cuaca disesuaikan dengan kerja masing-masing alat ukut tersebut. Pengamatan umumnya dilakukan pada pagi hari dan berlangsungnya bisa dalam harian, mingguan, bulanan, ataupun tahunan.

5.2            Saran
Adapun saran yang dapat saya berikan dalam praktikum ini antaraadalah:
1.       Agar praktikan untuk bisa lebih aktif dalam pelaksanaan praktek ini serta menanyakan hal – hal yang tidak diketahui.
2.       Untuk peralatan agar lebih dilengkapi sehingga praktikum dapat berjalan dengan lancar.




BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2008. Pengenalan Alat-Alat.(http://www.klimatologibanjarbaru.com/
     artikel /2008/12/pengenalan-alat-alat/).
     Diakses tanggal 29 November 2014
Fontain, A. 2002. Meteorology. (http://www.kompas.com)
     Diakses tanggal 29 November 2014
Neiburger, dkk.1982. Memahami Lingkungan Atmosfer Kita. Bandung: ITB
Runtunuwu, E., Syahbuddin, H., dan A. Pramudia. 2008. Validasi model
               pendugaan evapotranspirasi : upaya melengkapi sistem database iklim
              nasional
. Jurnal Tanah dan Iklim 27: 8 – 9.
Setiawan, A. C. 2003. Otomatisasi stasiun cuaca untuk menunjang kegiatan
              pertanian
. (http : //
www.bmg.ac.id)
    Diakses tanggal 29 November 2014

Prawiroardoyo, S. 1996. Meteorologi. Institut Teknologi Bandung, Bandung

1 komentar: